Vape atau vaporizer kerap disebut juga sebagai rokok elektrik yang cukup populer beberapa tahun terakhir sebagai alternatif rokok batang. Namun, apakah vape aman untuk penderita jantung? Lalu apa saja bahaya rokok elektrik untuk kesehatan jantung?
Dalam penggunaannya, vape memerlukan cairan yang disebut e-liquid atau juice. Cairan ini terbuat dari campuran propilen glikol, gliserin, aroma, dan nikotin. Cara kerjanya adalah mengubah cairan tersebut menjadi uap. Kemudian uap inilah yang dihirup oleh pengguna.
Apakah Vape Aman Untuk Penderita Jantung?
Vape memang kerap dijadikan alternatif pengganti rokok batang atau tradisional karena dianggap lebih aman dan sehat. Padahal kandungan di dalam cairan vape (dan salah satunya adalah nikotin) membuatnya tidak jauh berbeda dengan bahaya rokok batang.
Uap yang dihirup dari vape juga bisa menyebabkan masalah pada kesehatan organ tubuh, salah satunya jantung. Meskipun memilih vape tanpa nikotin, namun kandungan zat kimia dalam cairan vape tetap berbahaya untuk kesehatan organ dalam tubuh.
Selain paru-paru atau sistem pernapasan lainnya, vape juga bisa menyebabkan masalah pada kesehatan jantung. Apa sajakah itu?
1. Peningkatan Risiko Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koroner yang bertugas memasok darah ke otot jantung mengalami masalah penyempitan atau penyumbatan. Hal ini bisa disebabkan karena paparan bahan kimia dalam cairan vape, terutama nikotin,
Sama halnya dengan rokok, nikotin meningkatkan tekanan darah dan mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini bisa mengarah pada peningkatan beban kerja jantung dan penumpukan plak pada arteri. Penyempitan pada arteri kemudian akan membatasi aliran darah ke jantung.
2. Peningkatan Tekanan Darah
Nikotin yang terkandung di dalam cairan vape juga dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah. Saat nikotin masuk ke dalam tubuh, maka ia akan merangsang pelepasan hormon epinefrin yang meningkatkan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah ini juga terjadi ketika pembuluh darah menyempit dan denyut jantung meningkat. Jika tidak segera diatasi, akan merusak dinding arteri dan berisiko menyebabkan masalah pada jantung, akan lebih berbahaya jika sudah ada penyakit jantung sebelumnya.
3. Pembentukan Trombus
Penelitian baru-baru ini juga menyebutkan bahwa vape bisa memengaruhi kondisi pembekuan darah dan pembentukan darah beku atau trombus. Bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah ke jantung dan organ tubuh lainnya.
Pada kasus jantung, aliran darah yang tidak stabil ke jantung bisa menyebabkan serangan jantung. Penelitian ini memang memerlukan riset lebih lanjut, namun hasil sementara menunjukkan fakta tersebut.
4. Mempengaruhi Kualitas Pembuluh Darah
Pembuluh darah memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh, karena mengedarkan darah. Jika pembuluh darah mengalami kerusakan, maka proses distribusi darah tidak akan berjalan lancar, termasuk ke organ jantung. Risiko pertamanya adalah serangan jantung.
Selain menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, kandungan bahan kimia pada cairan vape juga bisa menyebabkan disfungsi endotel, atau gangguan fungsi lapisan dalam pembuluh darah. Dampaknya adalah pembuluh darah kaku, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
5. Peradangan Sistemik
Bahan kimia yang terkandung dalam cairan vape juga dapat menyebabkan peradangan sistemik dalam tubuh. Peradangan ini bisa menjadi penyebab berkembangnya penyakit kardiovaskular.
Hal ini karena zat kimia pada vape dapat memicu respon inflamasi di seluruh tubuh, dan kemudian merusak jaringan yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
Apakah vape aman untuk penderita jantung? Jawabannya adalah tidak. Karena zat kimia pada cairan vape dapat menyebabkan berbagai masalah pada jantung. Dampak ini akan semakin parah pada orang yang telah mengalami penyakit jantung sebelumnya.