Implan ring jantung koroner pertama yang dirancang untuk beradaptasi dengan fisiologi pembuluh darah
Prosedur yang telah menyelamatkan kondisi pasien penderita penyakit jantung koroner tersebut adalah prosedur yang bersejarah karena merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia, tepatnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, oleh Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC (Prof. Teguh Santoso), seorang Ahli Jantung Intervensi terkemuka di tanah air.
Ring jantung Bioadaptor memiliki keunggulan yaitu tidak “mengekang” pembuluh darah karena memiliki sendi-sendi yang lentur, serta unik dengan desain implan logamnya. Bioadaptor membuka selubung arteri saat lapisan polimernya terserap setelah lebih dari enam bulan sehingga memungkinkannya untuk bergerak mengikuti dengan gerakan fisiologis alami dari pembuluh darah.
Sistem ring jantung koroner Bioadpator dikembangkan dan diproduksi oleh Elixir Medical Corporation, sebuah perusahaan teknologi produk kesehatan yang berlokasi di Silicon Valley, California, AS.
Prof. Teguh Santoso, ketika membagikan beberapa pengalaman pasiennya setelah menggunakan Bioadaptor, menceritakan, “Pasien laki-laki berusia 88 tahun tersebut dirawat di Rumah Sakit Medistra dalam kondisi sudah menderita penyakit tiga pembuluh darah dan disarankan untuk melakukan operasi bypass arteri koroner namun menolak. Arteri Left Anterior Descending (LAD) sudah mengalami pengerasan. Tetapi, setelah persiapan lesi yang tepat dengan aterektomi orbital dan dilatasi tekanan tinggi, bioadaptor dapat dengan mudah dikirim dan ditanamkan. Pasca prosedur, kami dapat melihat, dengan ultrasonografi intravaskular, Bioadaptor yang diperluas dan ditempatkan dengan baik meskipun anatominya menantang.”
Prof. Teguh Santoso juga menyampaikan tanggapan positifnya dalam menggunakan produk dalam kasus yang kompleks ini. Dia lebih lanjut berkomentar, “Fitur yang menjadi pembeda utama dari Bioadaptor adalah pemulihan fungsi dan pergerakan pembuluh darah, yang akan menciptakan perubahan paradigma dalam pengobatan pasien dengan penyakit kardiovaskular. Saya yakin bahwa Bioadaptor akan memajukan bidang intervensi vaskular.”
Prof. Teguh Santoso juga menyebutkan bahwa ia mendapatkan pengalaman yang mengesankan dalam menggunakan Bioadaptor pada kasus-kasus kompleks, seperti pada lesi panjang, oklusi total kronis, stenosis bifurkasi, stenosis utama kiri, stenosis sudut akut, dan banyak lagi. Dia percaya bahwa kasus kompleks seperti ini akan mendapat manfaat signifikan dari implantasi Bioadaptor.
Tidak seperti ring jantung dengan penyalut obat yang tradisional, Bioadaptor adalah implan logam yang memiliki elemen “tidak mengekang” yang memungkinkan pemulihan gerakan dan fungsi arteri yang dirawat, berpotensi mengurangi risiko masalah kesehatan yang serius dari waktu ke waktu.
Perangkat ini juga berpotensi meningkatkan hasil klinis dengan memulihkan remodeling positif adaptif, perluasan alami arteri sebagai respons terhadap penumpukan plak, menghasilkan aliran darah yang baik bahkan saat penyakit terus berkembang.
Sistem ring jantung Bioadaptor dirancang untuk mengatasi efek samping berkelanjutan yang kerap kali terjadi pada penggunaan ring jantung dengan penyalut obat setiap tahunnya. Ring Jantung adalah perangkat yang biasa digunakan oleh ahli jantung untuk mengobati penyakit jantung koroner dengan membuka arteri yang tersumbat plak untuk menjaga aliran darah.
Setelah ditanamkan, ring jantung yang tradisional ini akan memiliki bentuk yang tetap dan tidak dapat mengembang, sehingga tidak memungkinkan pembuluh darah yang dipasangkan ring jantung untuk bergerak dan melebar.
“Pengekangan” pembuluh darah ini berpotensi mencegah pergerakan alami pembuluh darah – yang sebenarnya diperlukan untuk jantung yang sehat – dan telah dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung lanjutan. Studi jangka panjang terhadap ring jantung dengan penyalut obat, telah menunjukkan tingkat kejadian buruk 20 persen pada lima tahun2 dan 40 hingga 50 persen pada 10 tahun.3
Ati Saraswati, Country Manager Elixir Medical Indonesia, mengatakan, “Kami senang bahwa terapi pertama untuk pengobatan penyakit jantung koroner sekarang tersedia secara resmi untuk merawat pasien Indonesia. Pasca dikeluarkannya izin edar oleh Kementerian Kesehatan, dan kolaborasi dengan beberapa rumah sakit terkemuka di Indonesia seperti Medistra, kini Bioadaptor Coronary System dapat dioptimalkan bagi pasien penyakit jantung koroner di tanah air. Oleh karena itu, pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat karena rumah sakit di Indonesia telah menawarkan fasilitas canggih, perangkat dan solusi terbaru, serta didukung oleh tenaga medis spesialis yang sangat terampil untuk mengobati penyakit jantung koroner.”
Vinayak Bhat, President & Chief Operating Officer di Elixir Medical Corporation mengatakan, “Ring jantung Bioadaptor kami merupakan manifestasi utama dari komitmen perusahaan untuk memajukan standar perawatan pasien melalui teknologi inovatif. Bioadaptor menjanjikan transformasi industri kardiologi intervensi dengan memulihkan fungsi pembuluh darah dan meningkatkan standar hasil klinis. Kami dengan bangga memenuhi komitmen kami dalam menyediakan portofolio produk yang inovatif bagi para ahli kardiologi serta membawa revolusi dalam prosedur perawatan pasien dengan penyakit jantung koroner.”
“Dalam beberapa tahun terakhir, rumah sakit di Indonesia terus meningkatkan teknologi terbaru mereka dalam pengobatan penyakit jantung, seperti Bioadaptor yang inovatif. Ini adalah inovasi yang signifikan dalam pengobatan penyakit jantung koroner karena merupakan salah satu terobosan paling signifikan dalam desain implan ring jantung koroner selama 30 tahun terakhir,” tambah Vinayak.
****
Tentang Rumah Sakit Medistra
Sebuah rumah sakit swasta yang didirikan pada tanggal 28 November 1991 di Jakarta, Medistra dikenal dilengkapi dengan teknologi medis terbaru yang memberikan fasilitas dan layanan yang sangat baik oleh spesialis yang terkenal secara internasional untuk menangani pasien VIP dan ekspatriat. Sejalan dengan perkembangan teknologi kesehatan yang terus menerus dan pesat, rumah sakit ini telah meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan, termasuk dengan mendirikan 40 klinik rawat jalan dengan rata-rata kehadiran pasien setiap tahunnya.
Tentang Prof. Teguh Santoso
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dan Spesialis Jantung Intervensi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan pernah mengenyam pendidikan di Erasmus Universiteit Rotterdamas dan Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp.PD-KKV, Sp.JP, Ph.D., FACC, FESC (Prof. Teguh Santoso) telah berpraktik di RS Medistra Jakarta, dan membantu menangani kasus pasien yang paling kompleks sekalipun.
Prof. Teguh Santoso juga seorang ahli jantung dan penyakit dalam intervensi terkenal dengan pengalaman 47 tahun di bidangnya, yang kontribusinya terhadap dunia kedokteran di Indonesia telah banyak diakui dan dihargai, termasuk dengan Satya Lencana Karya Setia (Order of Merits) dari Presiden Republik Indonesia, dan Habibie Award untuk Kedokteran.
Tentang Elixir Medical Corporation
Elixir Medical Corporation, sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Milpitas, California, mengembangkan platform generasi berikutnya untuk mengobati penyakit arteri koroner dan perifer yang dirancang untuk memulihkan remodeling adaptif dan kemampuan gerak berdenyut dari pembuluh darah. Misi perusahaan adalah mengubah perawatan pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah melalui inovasi.
Media Contact
Ha Thu Dao, South East Asia Communications Manager, Elixir Medical.
Email: hdao@elixirmedical.com
Citations
- Iqbal J, Serruys PW, Silber S, Kelbaek H, Richardt G, Morel MA, Negoita M, Buszman PE, Windecker S. Comparison of zotarolimus‐ and everolimus‐eluting coronary stents: final 5‐year report of the RESOLUTE all‐comers trial. Circ Cardiovasc Interv. 2015; 8:e002230.
- Iqbal J, Serruys PW, Silber S, Kelbaek H, Richardt G, Morel MA, Negoita M, Buszman PE, Windecker S. Comparison of zotarolimus‐ and everolimus‐eluting coronary stents: final 5‐year report of the RESOLUTE all‐comers trial. Circ Cardiovasc Interv. 2015; 8:e002230.