-
Bioadaptor memiliki 3 fungsi utama (restore, release dan return). 3 fungsi ini mengaktifkan kemampuan unggul dalam membuka sumbatan dan memulihkan fungsi gerak pembuluh darah secara normal, sebuah fitur yang tidak ditemukan pada ring jantung konvensional.
-
Dibandingkan dengan ring jantung konvensional, bioadaptor lebih mengurangi risiko serangan jantung berulang dan memperlihatkan hasil studi yang lebih efektif yang dipaparkan pada EuroPCR 2023.
Ring jantung bioadaptor menjadi terobosan terbaru perancah medis di bidang kardiovaskular dalam 30 tahun terakhir. Seperti yang kita ketahui, penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu sederet penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian utama di dunia.
Perbedaan Bioadaptor dengan Ring Jantung Konvensional
Secara prinsip, ring jantung bioadaptor berfungsi sama dengan ring jantung/stent konvensional (contohnya drug-eluting stent/DES), yakni membuka sumbatan pada pembuluh darah yang bermasalah.
Yang menjadikan bioadaptor lebih unggul dibandingkan ring jantung konvensional adalah kemampuannya untuk membuka sumbatan, sekaligus mengembalikan dan mempertahankan fungsi dan gerakan pembuluh darah secara normal. Sifat materialnya yang lentur inilah yang tidak ditemukan pada ring jantung konvensional.
Fitur Bioadaptor
Ring jantung bioadaptor memiliki tiga fitur utama unggulan, yakni restore, release, dan return.
Restore, yakni membuka pembuluh darah yang tersumbat dan menyempit dengan aman dan efektif.
Release, yaitu kemampuannya untuk mengembalikan fisiologi pembuluh arteri dengan elemen material yang tidak mengekang dan membuat pembuluh darah mampu bergerak secara normal.
Return, mengurangi secara signifikan terjadinya serangan jantung berulang di masa depan.
Sementara itu, ring jantung konvensional tetap memberikan fungsi utama yang sama dengan bioadaptor, yaitu membebaskan pembuluh darah dari tumpukan plak, namun tidak memiliki ketiga fitur bioadaptor.
Ring jantung konvensional masih bersifat “mengekang” pembuluh darah. Karena sifatnya yang masih mengekang, ring jantung konvensional tidak bisa mengembalikan fisiologi pembuluh darah menjadi normal.
Dibandingkan dengan ring jantung konvensional, Bioadaptor dapat mengurangi penumpukan kembali di pembuluh darah.
Cara kerja bioadaptor
Terbuat dari metal kromium kobalt, ring jantung bioadaptor dilapisi oleh obat anti proliferasi dan polimer yang bersifat bioresorbable, yang memungkinkan ring untuk terserap dan menjadi satu dengan pembuluh darah.
Sekitar enam bulan setelah bioadaptor ditanam, polimer yang melapisi ring akan terserap oleh tubuh. Penyerapan ini bertujuan agar ring dapat bergerak sesuai fisiologi natural pembuluh darah, seperti gerakan pulsatil, rotasi, fleksi, dan kembali ke arah angulasi dasar.
Elemen yang tidak mengekang pada ring bioadaptor terletak di bagian yang minim tekanan pada ring itu sendiri dan memampukannya untuk bergerak mandiri di dalam kerangka bioadaptor.
Hasil studi data bioadaptor dibanding ring jantung konvensional
Teknolog bioadaptor memang cenderung baru di dunia kardiologi, namun efikasi dan keunggulannya sudah diaplikasikan dan terbukti.
Diambil dari RCT dan follow up data di EuroPCR, sebuah konvensi internasional bergensi dalam pengobatan kardiovaskular yang digelar di Paris beberapa waktu lalu, bioadaptor lebih baik dibandingkan ring jantung konvensional di banyak aspek.
Bioadaptor memiliki tingkat efikasi perangkat sebesar 99,6%, sama besarnya dengan ring jantung konvensional. Namun, bioadaptor memiliki tingkat pemulihan detak jantung lebih tinggi, yaitu 7,5% dibandingkan ring jantung konvensional yang hanya di 2,7%.
Bioadaptor juga memiliki potensi penyempitan kembali pada katup aorta yang lebih kecil, yakni 12,7% dibandingkan dengan ring jantung konvensional yang memiliki 17,3% potensi di aspek yang sama.
Selain itu, bioadaptor memiliki 3% tingkat perubahan volume plak dalam pembuluh koroner 12 bulan setelah perangkat ditanam, jauh lebih kecil dibandingkan ring jantung bioadaptor, yaitu 12%.
Kesimpulan
Ring jantung bioadaptor adalah terobosan terbaru dalam bidang kardiovaskular yang memiliki potensi besar untuk mengatasi penyakit jantung koroner. Dibandingkan dengan ring jantung konvensional, bioadaptor memiliki fitur unggulan seperti kemampuan membuka sumbatan dengan aman, mengembalikan fisiologi normal pembuluh darah dan mengurangi risiko serangan jantung berulang di masa depan.
Bioadaptor terbuat dari bahan kromium kobalt yang dilapisi dengan obat anti proliferasi dan polimer bioresorbable yang dapat diserap oleh tubuh. Berdasarkan studi dan data, bioadaptor telah terbukti lebih efektif dalam pemulihan detak jantung, mengurangi penyempitan katup aorta, dan mengurangi volume plak dalam pembuluh koroner. Meskipun teknologi bioadaptor masih tergolong baru, namun potensinya telah terbukti dan menjadi harapan baru dalam pengobatan penyakit jantung.