Tidur merupakan salah satu kegiatan rutin yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Lalu apa pengaruh tidur yang cukup untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah? Apakah kualitas tidur berpengaruh pada kesehatan organ tubuh lainnya?
Jawabannya adalah tentu, karena tidur adalah saat dimana tubuh memulihkan diri, mengatur sistem-sistem fisiologis, dan menjaga keseimbangan tubuh. Untuk memahami pengaruh kualitas tidur terhadap kesehatan jantung, simak penjelasan dibawah ini.
Apa Pengaruh Tidur yang Cukup Untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah?
Berdasarkan hasil dari banyak penelitian, ternyata kualitas tidur memang memiliki pengaruh terhadap kesehatan jantung. Pola tidur yang buruk dan durasi tidur yang tidak cukup akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
MORGEN study (Marieke P. Hoevenaar-Blom, et al) melakukan penelitian dengan melakukan observasi pada lebih dari 6000 peserta selama 10-15 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur, berisiko terkena penyakit kardiovaskular lebih tinggi 15%.
Lalu, apa saja yang menjadi alasan atau penyebab kualitas tidur berpengaruh terhadap fungsi kardiovaskular?
1. Kebutuhan regulasi tekanan darah
Jika tidur Anda berkualitas, maka tubuh akan mengalami pemulihan dan terjadi pengaturan ulang pada sistem kardiovaskular.
Saat tidur, tekanan darah akan turun, dan ini menjadi kesempatan bagi pembuluh darah dan jantung untuk beristirahat.
Namun ketika tidur Anda buruk, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam regulasi tekanan darah. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi, yaitu salah satu faktor risiko utama pada penyakit jantung.
2. Inflamasi dan stres oksidatif
Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan peradangan kronis dan peningkatan stres oksidatif dalam tubuh. Jika kondisi perdagangan dan stres oksidatif terjadi berkepanjangan, maka dapat merusak pembuluh darah.
Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan risiko aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding arteri. Kondisi ini tentu bisa memicu adanya perubahan patologis yang berhubungan dengan penyakit jantung.
3. Berpengaruh pada sistem saraf otonom
Pola dan kualitas tidur yang buruk juga dapat memengaruhi keseimbangan sistem saraf otonom dalam tubuh. Padahal, sistem saraf inilah yang bertugas mengatur fungsi jantung dan pembuluh darah.
Jika sistem saraf otonom tidak seimbang, maka dapat menyebabkan peningkatan aktivitas simpatis, yaitu ketika sistem saraf seperti bertarung atau berlari.
Dampak lainnya adalah peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan gangguan fungsi kardiovaskular.
4. Menyebabkan gangguan metabolisme dan risiko obesitas
Tidur yang buruk juga dapat memengaruhi regulasi hormon yang bertugas mengontrol nafsu makan dan metabolisme, seperti ghrelin dan leptin.
Terjadinya ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan (terutama makanan berlemak dan karbohidrat). Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan gangguan metabolik seperti resistensi insulin.
Ketidakseimbangan hormon terebut juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Keduanya adalah faktor risiko utama yang menyebabkan penyakit jantung.
5. Gangguan pada irama jantung
Kualitas dan pola tidur yang buruk juga bisa menyebabkan risiko gangguan irama jantung atau aritmia. Biasanya ditandai dengan fibrilasi atrium atau denyut jantung yang tidak teratur.
Jika ini terjadi, maka akan menyebabkan sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur. Hal ini dapat memengaruhi regulasi otonom jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Simpulan
Terjawab sudah pertanyaan apa pengaruh tidur yang cukup untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah? Ternyata kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit jantung. Oleh karena itu, tidurlah yang cukup, agar jantung tetap sehat.
Referensi
- Hoevenaar-Blom, M. P., Spijkerman, A. M., Kromhout, D., van den Berg, J. F., & Verschuren, W. M. (2011). Sleep duration and sleep quality in relation to 12-year cardiovascular disease incidence: the MORGEN study. Sleep, 34(11), 1487-1492. https://doi.org/10.5665/sleep.1382